Seorang Ibu Tetap lanjut Demi Menafkahi Anak dan Cucu
LOEA,SITUSSULTRA.com-Akibat
merebaknya virus corona (Covid-19) membuat sejumlah pedagang Es Campur di
kawasan pinggir sawah (Pirsah) tepatnya di area perkantoran DPRD Kolaka Timur
(Kotim) yang lokasinya terletak di kelurahan Simbalai kecamatan Loea terpaksa
harus kehilangan pembeli bahkan sejumlah
dari mereka memilih menutup dan
menghentikan aktivitasnya.
Setelah Pemerintah meminta masyarakat menghindari keramaian untuk
mencegah penyebaran virus corona. Ternyata hal ini sangat berimbas bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) tak terkecuali pedagang makanan
dan minuman.
Pemerintah juga telah
mengeluarkan beberapa arahan dalam menghadapi situasi saat ini, antara lain
mengimbau untuk melakukan social distance, serta bekerja dan belajar dari
rumah. Sehingga interaksi dan aktivitas
di luar tentu berkurang dan imbasnya kantin pedagang es campur kehilangan pengunjung
maupun pembeli.
Tak heran jika Kantin
Pedagang es campur di kawasan pirsah Koltim
ikut kena imbas wabah pandemi, yang menyebabkan sejumlah pedagang es campur di
tempat tersebut menghentikan aktivitas dagangannya. Hal ini dapat terlihat
sejumlah kantin yang biasa ramai dikunjungi pembeli kini terlihat tak
berpenghuni.
Padahal
sebelumnya di kawasan ini, biasanya kita
bisa menemukan aneka penjaja minuman es campur, termasuk makanan
sekalipun, karena tempat ini menjadi
tempat persinggahan bagi pengguna jalan
khususnya pengemudi dan pengendara sehingga saat melepaskan lelah akan terasa nikmat jika sambil
mencicipi berbagai jenis es campur yang
di jajakan para pedagang setempat, sehingga tempat ini juga menjadi tempat rekreasi bagi warga Koltim.
Hanya saja selama
corona meresahkan, tempat ini menjadi
sepi. Namun kendatipun sejumlah pedagang
memilih berhenti, seorang ibu rumah tangga, D. Baji yang tengah berjuang
membantu sang suami menghidupi sanak keuarga tak pantang menyerah. Kepada situssultra Ia mengaku, meskipun
situasi sekarang sangat menyulitkan untuk mendapatkan pengunjung atau pembeli namun
dirinya tetap harus melanjutkan usahanya demi untuk membantu sang suami di
dalam menghidupi beberapa anak dan cucu mereka.
“Jadi walaupun
itu dibilang tutup tetap saya buka karena dimana saya mau kasih makan cucu dan
anak saya,”rintihnya.
Ia mengungkapkan,
sebelum muncul virus corona, saat suasana masih berjalan normal, penghasilan dari berjualan beberapa jenis Es
campur yang sering diperolehnya bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari bagi keluarganya. Namun kini, Ia mengaku pendapatannya sangat minim, kadang
satu hari hanya bisa mendapatkan pembeli dua orang.
“Kalau dulu biasa kita dapat sampai 200 ribu lebih, iya mencukupilah dalam keluarga untuk di kasih hidup anak-anak
sambil modalnya diputar,”ungkapnya.
Berbagai upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus
corona telah dilakukan. kata dia dirinya berharap agar situasi ini bisa secepatnya dipulihkan
sehingga aktivitas perekonomian warga
bisa kembali berjalan dengan normal.
“Semoga coronanya di kasih cepat berlalu dan selesai
supaya kita bisa berjualan seperti biasanya,”pintanya.
Ia juga meminta, jika terpaksa
usahanya hendak di tutup untuk sementara waktu dari pihak pemerintah maka
dirinya berharap agar sekiranya ada kebijakan pemerintah untuk memberikan
bantuan terhadap sanak keluarganya.
“Kalau memang pale mau di hentikan minta tolong bantuannyalah
karena kita ini hanyalah masyarakat kecil yang mencari hidup dipinggir
jalan,”harapnya.
Laporan : Hasran
Editor : Darson
No comments:
Post a Comment